Pada tahun
1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat
radioaktif dapat dibedakan atas dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang
bermuatan positif dinama sinar alfa, dan yang bermuatan negatif diberi nama
sinar beta . Selanjutnya Paul U.Viillard menemukan jenis sinar yang ketiga yang
tidak bermuatan dan diberi nama sinar gamma.
Sinar
alfa ( α )
Sinar alfa
merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif
Partikel sinar alfa sama dengan
inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan
oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar
1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar daya tembus sinar alfa
paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara hanya dapat
menembus beberapa cm saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat
dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya
ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu mengakibatkan
media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel alfa akan menangkap
2 elektron dan berubah menjadi atom
Radiasi Alfa – a
-
4He2+
dipancarkan secara monoenergetik dengan cakupan energi: 1,5 – 11,7 MeV. (1 MeV
= 1,6 x 10-13 J
Sinar
beta (β)
Sinar beta
merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas
elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan -1e dan
bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa. Energi sinar beta sangat bervariasi,
mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih
lemah. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam udara
kering dan dapat menembus kulit.
Radiasi Beta – b
Emisi
dipancarkan dalam 3 modus:
- Negatron, b-: elektron dipancarkan
dari inti, terutama oleh intri yang kaya neutron. Emisinya disertai dengan
pemancaran antineutrino (kekekalan momentum).
-
Positron,
b+: e+ dipancarkan dari inti atom, terutama inti yang kaya proton. Emisinya
disertai dengan pemancaran neutrino (kekekalan momentum).
-
Electron
Capture (EC): suatu
modus mengurangi nomor atom Z namun besarnya nomor massa A dipertahankan. Modus
ini berkompetisi dengan pemancaran positron. Elektron tertarik ke dalam inti
dari kulit K. Modus ini disukai jika energi peluruhan < 2mc2.
b+ dan b-
dipancarkan pada cakupan energi tertentu
-
Dipengaruhi
oleh elektron-elektron sekitar atom.
- Memiliki karakteristik berupa nilai
Emaks.
Sinar
gamma ( γ )
Sinar gamma
adalah radiasi elektromagnetek berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak
bermassa. Sinar gamma mempunyai daya tembus.
Selain sinar alfa, beta, gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang memancarkan
sinar X dan sinar Positron. Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik.
Radiasi gamma
Radiasi gamma
merupakan bagian dari spektrum EM yang energinya lebih tinggi daripada daerah sinar-X.
Besarnya energi 0,1- 10 MeV, rata-rata > 5 MeV.
- Radiasi terjadi bersama-sama dengan
emisi a dan b ketika atom kembali dari keadaan transisi ke keadaan dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar