Jika kita
dapat melihat sebuah atom isotop radioaktif, seperti U-238, kita tidak
dapat meramalkan kapan atom tersebut akan meluruh. Peluruhan ini dapat terjadi
dalam waktu beberapa milidetik atau mungkin membutuhkan waktu selama satu abad.
Ternyata ada cara sederhana untuk mengetahuinya.
Laju
peluruhan merupakan ukuran kesetabilan inti, biasanya dinyatakan dalam waktu
paruh (t ½ ), yaitu waktu yang diperlukan untuk meluruh agar jumlah atom (N0)
menjadi tinggal separuhnya (½ N0).
½
N0
ln
¾¾ = - k.t ½
N0
ln
2 0,693
t
½ = ¾¾ = ¾¾
k
k
Di
laboratorium untuk memudahkan pengukuran jumlah atom (N) atau radioaktifitas
(A) dinyatakan dalam count (banyaknya peluruhan yang tercatat pada detektor)
permenit.
dN
A
= c.( - ¾ )
dt
c = koefisien
deteksi yang bergantung jenis detektor, orientasi detektor, jarak detektor dari
sampel, dan lain-lain.
Jika c
dianggap tetap, maka:
A
= A0.e- k.t
A0
= radioaktifitas pada saat t = 0
Dibutuhkan
waktu tertentu bagi separuh dari atom radioaktif untuk meluruh dan tersisa
setengah dari sebelumnya. Kemudian, dibutuhkan juga sejumlah waktu yang sama
untuk separuh dari atomradioaktif yang sisa untuk meluruh dan sejumlah
waktu yang sama untuk atom radioaktif sisa untuk meluruh dan
seterusnya.Banyaknya waktu yang digunakan untuk separuh dari cuplikan
meluruh disebut waktu paruh (t1/2).
Berikut ini
adalah tabel hubungan waktu paruh (t1/2) dengan jumlah zat
radioaktif yang masih tersisa setelah peluruhan :
Waktu
Paruh (t1/2)
|
Persentase
Isotop Radioaktif yang Tersisa
|
0
|
100,00
|
1
|
50,00
|
2
|
25,00
|
3
|
12,50
|
4
|
6,25
|
5
|
3,125
|
6
|
1,5625
|
7
|
0,78 (hasil
pembulatan)
|
8
|
0,39 (hasil
pembulatan)
|
9
|
0,19 (hasil
pembulatan)
|
10
|
0,09 (hasil
pembulatan)
|
Perlu
dipahami bahwa waktu paruh (t1/2) peluruhan isotop
radioaktif tidak linear. Peluruhan ini bersifat eksponensial. Jika kita
ingin menentukan waktu atau jumlah yang tidak berhubungan dengan kelipatan
sederhana pada waktu paruh, kita dapat menggunakan persamaan berikut :
ln
(No/Nt) = (0,6963 t) / t1/2
Pada
persamaan tersebut, ln adalah singkatan dari logaritma natural (logaritma
dengan bilangan pokok e). No adalah jumlah isotop radioaktif mula-mula. Nt
adalah jumlah radioisotop yang yang tertinggal pada waktu tertentu (t) dan t1/2 adalah
waktu paruh radioisotop. Jika kita mengetahui waktu paruh (t1/2) dan
jumlah isotop radioaktif mula-mula (No), kita dapat menggunakan persamaan ini
untuk menghitung jumlah radioaktif sisa (Nt) setiap waktu.
Bentuk lain
dari persamaan di atas adalah sebagai berikut :
Nt
/ No = (1/2)^ (t/t1/2)
Waktu paruh
bisa menjadi sangat pendek atau sangat panjang. Tabel berikut
menunjukkan waktu paruh (t1/2) dari beberapa jenis
isotopradioaktif.
Radioisotop
|
Radiasi
yang Dipancarkan
|
Waktu
Paruh (t1/2)
|
Kr-94
|
Β
|
1,4 detik
|
Rn-222
|
Α
|
3,8 hari
|
I-131
|
Β
|
8 hari
|
Co-60
|
Γ
|
5,2 tahun
|
H-3
|
Β
|
12,3 tahun
|
C-14
|
Β
|
5730 tahun
|
U-235
|
Α
|
4,5 miliar
tahun
|
Re-187
|
Β
|
70 miliar
tahun
|
Cuplikan
waktu paruh penting untuk diketahui, sebab dapat digunakan untuk menentukan
kapan suatu bahan radioaktif aman untuk ditangani. Aturannya adalah suatu
cuplikan dinyatakan aman bila radioaktivitasnya telah turun sampai di bawah
batas pengamatan (ini terjadi setelah 10 kali waktu paruh). Jadi, jika
radioaktif Iodin-131 (I-131) dengan waktu paruh (t1/2) = 8 hari
dimasukkan ke dalam tubuh guna mengobati kanker thyroid, bahan ini akan hilang
dalam 10 kali waktu paruh atau 80 hari. Hal ini penting untuk diketahui,
sebab radioaktif yang digunakan sebagai pelacak medis yang
dimasukkan ke dalam tubuh, digunakan oleh seorang dokter untuk melacak suatu
saluran, menemukan suatu penghalang atau untuk pengobatan (terapi) kanker.
Isotop radioaktif ini harus aktif dalam waktu yang cukup lama untuk pengobatan,
tetapi juga harus cukup pendek, sehingga tidak merusak sel-sel atau organ-organ
yang sehat.
Aplikasi
waktu paruh yang sangat berguna adalah pada pelacakan radioaktif.
Ini berhubungan dengan penentuan usia benda-benda kuno.
Karbon 14
(C-14) adalah isotop karbon radioaktif yang dihasilkan di atomosfer bagian atas
oleh radiasi kosmis. Senyawa utama di atmosfer yang mengandung karbon adalah
karbon dioksida (CO2). Sangat sedikit sekali jumlah karbon dioksida
tang mengandung isotop C-14. Tumbuhan menyerap C-14 selama fotosintesis. Dengan
demikian, C-14 terdapat dalam struktur sel tumbuhan. Tumbuhan kemudian dimakan
oleh hewan, sehingga C-14 menjadi bagian dari struktur sel pada semua
organisme.
Selama suatu
organisme hidup, jumlah isotop C-14 dalam struktur selnya akan tetap konstan.
Tetapi, bila organisme tersebut mati, jumlah C-14 mulai menurun. Para ilmuwan
kimia telah mengetahui waktu paruh dari C-14, yaitu 5730 tahun. Dengan
demikian, mereka dapat menentukan berapa lama organisme tersebut mati.
Contoh soal :
Diketahui : waktu paro bismut-210
adalah 5 hari
Ditanyakan :
tetapan peluruhan dan waktu yang diperlukan agar 0,016 mg bismut meluruh
menjadi 0,001 mg
Jawab :
a. λ = 0,693/t1/2
= 0,693/
(5 hari x 24 jam x 60 menit x 60 sekon)
= 1,6 x 10-6 s-1
b. ln Nt/N0
= - λt
t = - (ln 0,001/0,016)/ 1,6 x 10-6
= 1732867,9 sekon ~ 20 hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar